Selasa, 21 Juni 2016

kebudayaan bangka belitung

Wisata Adat dan Budaya di Kabupaten Bangka

Upacara Adat Rebo Kasan

pict4291_277Upacara adat Tolak Bala disimbolkan dengan ' ketupat lepas ' dan 'air wafa' yang dilaksanakan secara turun temurun oleh penduduk desa Air Anyir, Kecamatan Merawang. Merupakan agenda tahunan setiap tanggal 24 safar (hijriyah).
Traditional ceremony warding off mishap symbolized by 'ketupat lepas' and 'air wafa' maintained from generation to generation by the inhabitants of Air Anyir village, sub-district of Merawang. This annual event is held every 24 Shafar (Isalmic Calendar).

Tradisi Sepintu Sedulang

pict9080_277Jiwa gotong royong masyarakat Bangka cukup tinggi. Warga masyarakat akan mengulurkan tangannya membantu jika ada anggota warganya memerlukan. Semua ini berjalan dengan dilandasi jiwa Sepintu Sedulang, dapat disaksikan pada saat panen lada, acara-acara adat, peringatan hari-hari besar keagamaan, perkawainan dan kematian.
Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan " Nganggung ", yaitu kegiatan setiap rumah mengantarkan makanan dengan menggunakan dulang, yakni baki bulat besar.
The coorperation spirit of Bangka people is quite strong and deep rooted. People well easily lend their hand to help when needed. This spirit is based on Sepintu Sedulang philosophy (together in good time and bad time). This can be seen for example during pepper harvest, traditional functions, religius ceremonies, wedding, and funeral. This tradition is better know as "Nganggung", where each household delivers dishes of food in a 'dulang' (large rounded tray).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar